KPK Amankan Duit Rp500 Juta Dalam OTT Bupati Labuhanbatu

FAKTA.COM, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi mengamankan 10 orang dalam operasi tangkap tangan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji proyek pengadaan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Dari 10 orang, namanya mengerucut menjadi empat, salah satu diantaranya sang Bupati Erik A Ritonga.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menuturkan, dalam operasi senyap itu Lembaga antirasuah turut mengamankan uang senilai Rp555,1 juta.

"Tim KPK bergerak dan berpencar untuk mengamankan para pihak yang ada di sekitar wilayah Labuhanbatu. Turut diamankan uang tunai sekitar Rp555,1 juta," jelas Ghufron saat konferensi pers di Gedung KPK Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).

Diketahui, jumlah nominal ratusan juta tersebut bukan totak keseluruhan uAng yang diterima oleh Erik. Menurut Ghufron, politisi Partai NasDem ini menerima uang sebesar Rp1,7 miliar dari dua orang ouhak swasta bernama Efendy Syahputra dan Fazar Syahputra.

"Dugaan penerimaan sementara sebesar Rp1,7 miliar," katanya.

Uang miliaran tersebut diterima oleh Erik melalui orang kepercayaannya bernama Rudi Syahputra Ritonga yang juga merupakan Anggota DPRD setempat. Dengan uang tersebut, Erik diminta untuk melakukan pengondisian proyek pengerjaan Jalan Sei Rakyat-Sei Berombang dan Sei Tampang-Sidomakmur.

"KPK masih menelusuri adanya pihak-pihak lain yang diduga turut memberikan sejumlah uang pada Erik melalui Rudi," ungkapnya.

Sebagai pemberi suap, Effendi dan Fazr disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Untuk Erik dan Rudi selalu pemberi suap disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.